ASSALAMU 'ALAIKUM

Mulailah dengan bismillahi rohmani rohim

Senin, 29 Desember 2008

batu besar


BATU BESAR

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswanya. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata. ”Okay, sekarang waktunya untuk quiz.” Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Setelah itu, ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan kedalam ember. Ia bertanya pada kelas, ”Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”


Semua mahasiswa serentak berkata, ”Ya!”

Dosen kembali bertanya, “Sungguhkah demikian?”


Kemudian dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Dan sekali lagi ia bertanya pada kelas, “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

Kali ini mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, ”Mungkin tidak.”


”Bagus sekali”, sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas. ”Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

”Belum!” sahut seluruh kelas


Sekali lagi ia berkata, ”Bagus. Bagus sekali.” Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, ”Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?”

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, ”Maksudnya adalah tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya”.


”Oh, bukan.” sahut dosen. Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan ”batu besar” terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuannya.”

Apa yang dimaksud dengan ”batu besar” dalam hidup anda? Anak-anak anda; pasangan anda; pendidikan anda; hal-hal penting dalam hidup anda; mengajarkan sesuatu pada orang lain; melakukan pekerjaan yang kau cintai; ibadah anda; kesehatan anda; teman anda; atau semua yang berharga.


Ingatlah untuk selalu memasukkan ”batu besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri, ”Apakah ’batu besar’ dalam hidup saya?” lalu kerjakan itu pertama kali.

Pe de ka te

PDKT

Sudah penuhkah dompet kita? atau telah tinggikah ruang kerja kita?
.....
Tahu Qorun?
Konglomerat super kaya, sampe-sampe anak kunci (sekali lagi ”anak” kunci) nya dari emas, yang ia sendiri bingung harus dikantongi dimana!!!
Pernah denger Firaun?
Penguasa maha raya, sampe-sampe berani mengaku diri Tuhan (sekali lagi ”Tuhan”). Mengaku nabi saja, naudzubillah ributnya, apalagi mengaku Tuhan!!!

Muliakah mereka???
Dalam pandangan manusia: harta banyak, kedudukan tinggi dapat dibilang mulia, berharga dan sukses.

Coba lihat contoh berikut:
Petani membawa sapinya pulang ke kandang, bila kedua-duanya mati di jalan lalu dibawa ke pasar. Mana yang lebih berharga? Yang membawa atau yang dibawa?
Ada lagi... Setelah sampai di pasar, ada pencopet ingin mengambil kalung emas di leher ibu yang sedang menjinjing daging sapi tadi. Mana yang dimata copet lebih bernilai: kalung, daging atau ibunya?
Mudah kan jawabannya...

Intinya, yang namanya manusia itu tidak berharga, tidak mulia! Ia begitu hina. Lebih hina dan rendah lagi: manusia diciptakan Sang Pencipta dari tanah. Tempat di bumi yang paling bawah, selalu diinjak-injak.
Bahkan lebih rendah dari keset kaki. Benar tidak?

TAPI,
Kehinaan itu akan menjadi mulia bila ia dekat dengan pemilik segala Kemuliaan. Sekali lagi DEKAT dengan Yang Maha Mulia.

Jadi PDKT dong!
Gimana caranya??? Dalam Al Quran surat Al Imran ayat 112 Allah berfirman
“Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia...”

Atau bahasa kerennya HABLUMMINALLAH dan HABLUMMINANNAS...!

Jadi, PDKT-nya dengan ”pegangan” pada tangan Allah dan tangan-tangan baik manusia. Simpel kan??
Sekarang tinggal keISTIQOMAHan kita untuk tidak mencari ”pegangan” lain.

AJAIBNYA...
Sebelum tulisan ini Anda baca, dan sekarang muncul niat untuk kembali PDKT dengan Allah. Sebenarnya... apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (QS Al Baqarah :186).

Jadi, Ia yang sudah dekat, kenapa kita lupa untuk selalu mendekat.
Mari!

Rabu, 10 September 2008

Merah Jambu-kan Hatimu

Merah jambu, kata orang identik dengan cinta
Kata orang* juga... kalau orang sedang jatuh cinta
karena bahagianya, indahnya, atau apalah rasanya,
Segala yang diminta akan diberi, apapun yang kepengen
agek dikasi...
Naahhh... apalagi kalau Allah yang sangat cinta
kepada hamba-Nya
(catatan: bukan menyamakan sifat manusia
dengan sifat Allah yang Maha Sempurna looh...)

Niih... ungkapan cinta Allah kepada kita di bulan
Ramadhan ini
”... Aku ini dekat. Akan Aku kabulkan doa orang-orang yang berdoa...”
Gak percaya... coba buka Surat cinta yang ditulis Allah,
Al Baqarah ayat 186. Ada, kan?

Muhammad, Kekasih Allah saja mengatakan bahwa kelompok manusia yang doanya tidak
ditolak Allah adalah doa orang
yang berpuasa hingga mereka berbuka.

Tuh kan... di satu bulan ini, Allah sangat mencintai kita
Saking cintanya Allah, kita yang biasa tunggat-tunggit
shalat Dzuhur hanya diberi satu pahala,
sekarang diberi 10 pahala.
Kita yang hanya sedekah seribu perak...
sekarang dikasih pahala yang senilai dengan zakat.
atau... setara emas 85 gr berharga Rp. 25,500,000,- 

Eh... ada lagi bonus: 1 malam beribadah bisa jadi
senilai 83 tahun 4 bulan kita sholat, zakat, puasa, haji,
senyum, buang paku di jalan tak henti-henti.

Loh kok.. itung-itungan gitu sich...
Ya... iya lah...
Kalau gak berusaha mengkalkulasi cinta Allah
Tak akan mau kita berusaha menggapainya

Nah...! Karena cinta Allah sangat besar kepada kita
Merah jambu-kan juga dong hati kita
Cintai Allah...!
Agar Ia yang dekat, semakin dekat
Dan jangan pernah henti berdoa.
Matahari esok yang tidak kita pinta pun,
selalu diberi Allah...
masa’ kita gak yakin dengan yang terucap saat berdoa

Selagi bulan masih penuh berkah...
Siapkan doa ditiap hari sisanya, yang berbeda
(biar gak overlaping ’gitu..)
Kata ustadz itu-tu Manajeman Doa namanya.

Hari ini : doa murah rezeki, dapet buka gratis
Besok : minta gak dapet ”order” satu pun
Lusa : pengen dak jadi ujian, kalo ujian dapet penguji yang ’bonam’, kalo dapat yang ’malam’ minta diganti yang ’bonam’.
Malah kalo biso dak ujian tapi lulus???
Coba saja berdoa...
Dst... dst.


* Orang tersebut TIDAK menyarankan untuk menjalani cinta yang tidak pada tempatnya, hingga rela memberikan “segala” yang diminta

Dari Putih (Akan) Kembali Putih

1. Putih – Merah
Warna kebangsaan. Yang selalu berkibar di langit Indonesia. Dan selalu berkobar di tengah lapangan saat jam ”keluar maen” tiba.
Ya... seragam pertama yang dipakai untuk mengenal dunia. Berkeliling bumi Allah ini lewat berbagai buku. Yang huruf beserta rangkaiannya kita pelajari dari seorang yang bernama guru. Kita yang dulunya buta, kini bisa membaca, bisa menulis dan bisa berhitung.

Indah saat ku lihat seorang anak kecil, masih dengan seragamnya, mengamati tulisan yang terpampang di spanduk kampanye. Bukan untuk melihat janji-janji sang calon pemimpin, tapi hanya untuk mengeja huruf per huruf yang tertulis disitu. C... O... B... L... O... S... N... O... 2... bla...bla...bla.... Setelah puas dieja, dengan polos ia meninggalkannya tanpa peduli apa maksud dari spanduk yang terpajang disitu.

2. Putih – Biru
Biru atau ’blue’ yang agak bernuansa negatif ini, maaf kalau dihubungkan dengan.... ????
Pubertas. Tanda biologis kedewasaan telah datang di usia ini. Segala ciri anak-anak seharusnya sudah ditinggalkan. Sabetan rotan mestinya tak lagi menghiasi kaki-kaki ini jika meninggalkan ibadah wajibNya.
Dosa-dosa sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab sendiri. Pelajaran ruhiyah putih-biru ini sepantasnya menambah ilmu di diri kita.

Ingatan ku saat dahulu tentang sekolah dengan celana pendek yang tak mampu menutup aurat ini. Ada seorang teman yang bela-belain bawa sarung dari rumah demi untuk sholat Dzuhur di mushola sekolah, sementara saat itu aku berfikir nanti saja kalau sudah sampai di rumah baru sholat.

3. Putih – Abu-abu
Masa yang tiba bersamaan dengan abu-abu atau milenium-nya zaman. Dunia terbuka didepan mata. Tak cukup dengan kitab tua yang hanya berisi tulisan, tetapi ada layar internet penuh warna dunia.
Ada teman yang bisa saja mengajak kita ke gemerlapnya dunia. Ada kebebasan yang mengizinkan kita pergi dan pulang malam. Diantara itu semua, kita masih harus belajar menentukan ke mana kaki kita ini selanjutnya melangkah... terus belajar, mencari kerja, atau segera berkeluarga. Dengan pijakan iman yang kuat pada kaki yang lain, tentunya.

Satu dari 40 teman di kelasku terperosok ke dalam jurang nista. Pernikahan dini pun akhirnya harus ia dijalani. Padahal sang wanita adalah seorang murid yang pintar, berada di deretan 3 teratas bersaing denganku. Namun nafsu berkata lain. Kepintaran otak yang tidak diimbangi keluhuran iman akan membawa kesesatan. Ia sekarang sibuk mengurusi dua orang anaknya. Dan entah kemana cita-citanya melambung pergi.

4. Gak ada putih-putihnya (seragam putih maksudnya)
Ya... warna yang agaknya membuat monoton 12 tahun hidup kita, akhirnya terlepaskan. Sekarang ada merah yang dipakai saat ceria, berguna untuk membiaskan kebosanan materi sang dosen.
Ada biru yang tidak dipakai di kala kuliah dosen yang hobi nanya si pemakai warna biru. Sah-sah saja kuliah memakai kaos jika yang duduk di depan mengenakan hal yang sama. Atau biar terlihat keren di kampus dapat dibalut dengan rompi, sweter atau jaket. Asal jangan berlebihan saja sampai dibilang metro....

Di kelasku pun begitu, ada banyak warna kehidupan. Ada putra daerah Baturaja, pelajar teladan Bangka. Dari metropolisnya Jakarta sampai minimalisnya Tempirai. Dari Bang Rhoma sampai Mas Ariel. Semuanya mewarnai kampus ini. Dan keindahan yang pasti terlihat yaitu kepala yang hitam persis terpisah dengan warna-warni jilbab.
Jadi kalau di dalam kelas semua mahasiswa duduk rapi dan dilihat dari belakang kelas, akan tampak gambaran hitam di sebelah kanan dan corakan berwarna dengan sedikit titik-titik hitam di sebelah kiri kelas. Dan titik-titik itupun perlahan memudar menjadi sama dengan sekelilingnya.

5. Kembali Putih
Dan sekarang kita sudah melewati berbagai warna di saat kuliah itu. Hasilnya insyaAllah kembali putih. Kita bukan coklat yang tegap di sisi buasnya jalan raya. Atau biru yang tinggi menjulang di luasnya angkasa. Atau beragam warna yang tampil di megahnya panggung adikarya.
Kita ini putih yang senyumannya saja dapat menghilangkan demam. Tapi putih kita bukannya putih safari berlapis jas hitam yang katanya berkoar-koar menyuarakan nasib rakyat. Atau putih koko yang seharusnya berkoar-koar menyuarakan kebenaran.

Ku ulangi lagi kita adalah putih, yang sentuhan tangannya saja dapat menutup luka yang memerah. Tapi putih itu pakaian luar kita. Masih mungkin ada hitam dibalik jas putih itu. Masih banyak warna yang akan tersembunyi didalamnya.

Teringat akan firman Allah swt
Shibghah/warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (Q.S. Al Baqarah: 138)

Tapi siapa bilang putih ini tak bisa seperti coklat yang biasa melindungi dan mengayomi. Kata siapa juga putih ini tidak dapat seperti putih yang lain yang juga mampu menyuarakan kebenaran dari Allah swt.

Kembali ke judul tulisan ini. Dari Putih (Akan) Kembali Putih.
Secara dzahir putih yang kita kenakan dari kecil ini akan terus membimbing kita menempuh pendidikan. Belajar yang tak hanya dari dunia formal, melainkan dari dunia Allah. Pendidikan yang mau tidak mau harus kita jalani dari buaian sampai liang lahat. Dan harus kita kejar sampai ke negeri Cow Yun Fat.
Secara bathin, putih yang menandakan bersih dari segala dosa laksana kita kecil dahulu akan kembali suci seusai ibadah Ramadhan ini. Ibadah yang tak hanya menghapuskan dosa kita sekarang tapi juga dosa kita dahulu. Insyaallah jika dengan sungguh-sungguh kita melaksanakannya.

Perlu diingat hukum fisika yang kita pelajari dahulu bahwa: putih itu terbentuk dari kumpulan berbagai macam warna.
Dan pastikan warna Allah selalu hadir didalamnya.

Rabu, 13 Agustus 2008

AGAR FUTUR TAK MAKIN MEWABAH

Sebuah buku yang ditulis oleh: Mahfuz Sidik, M.Si dan Musyaffa A. Rahman, Lc


Pendahuluan

Alhamdulillah, atas kehendak Allah swt., dakwah Islam terus memperluas orbit (mihwar) dakwahnya.

Perluasan orbit dakwah dari basis kader, lalu basis sosial kemudian basis politik.

Hal ini memunculkan konsekuensi besar yang harus diemban oleh gerakan dakwah dan kader-kadernya.

Sehingga dapat menimbulkan rangsangan dan perlawanan yang dapat mengakibatkan tergelincirnya kader dakwah. Misalnya muncul sikap futur dan insilakh.


Al Kahfi:28 " Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah metemu berpaling dari mereka (karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia…


Pengertian

Futur

  1. secara umum, kata futur menunjukkan kepada adanya satu perubahan dari kondisi semangat, kencang, kuat dan semacamnya menuju ke kondisi kebalikannya.

  2. disebut futur jika sebelumnya ada masa semangat, kencang, kuat. Artinya kalau semenjak awal sudah lemah dan tetap lemah sampai sekarang, itu bukan futur

  3. futur sendiri ada berbagai tingkatan

  4. penyebab futur bermacam-macam, bisa karena sakit, usia lanjut dll

  5. futur juga menunjukkan bahwa seseorang yang terkena futur, bisa jadi akan mengalami perubahan mendasar. Misalnya jika air panas, kalau sudah dingin, maka asapnya pun menghilang, tidak ada lagi bekas-bekasnya.


Insilakh

  1. Insilakh adalah proses pelepasan dari satu kondisi kepada kondisi lainnya. Misal: dari kondisi siang menjadi malam, dari memiliki kulit menjadi tidak memiliki sama sekali.

  2. pelepasan tersebut terjadi sedikit demi sedikit dan proses ini terus berlanjut.

  3. sesuatu yang terlepas tidak akan kembali lagi


Potret Kasus Futur Dalam Berbagai Dimensinya

Dimensi

Bentuk kasus futur

Aqidah

1. pergeseran orientasi hidup, yaitu kepada duniawi

2. melemahnya keyakinan akan rezeki dari Allah

3. melemahnya partisipasi dakwah karna sibuk urusan nafkah

Ibadah

1. melemahnya disiplin terhadap aktifitas ibadah harian

2. tidak efektifnya mutaba’ah (monitoring) amaliyah yaumiyah

3. melemahnya keikutsertaan program pembinaan ruhiyah

Fikrah

1. melemahnya semangat meningkatkan ilmu

2. penyimpangan pemikiram

Akhlaq

1. Pergeseran adab dalam berbicara

2. hubungan yang longgar ikhwan-akhwat

3. melemahnya sikap hormat terhadap qiyadah

Tarbiyah

1. melemahnya disiplin dalam liqo

2. rasa jenuh dan mandek dalam aktifitas tarbiyah

3. enggan menjadi murobbi

Tanzhimiyah

1. melemahnya semangat menyambut tugas dakwah

2. melemahnya kepercayaan terhadap qiyadah

3. menolak tugas-tugas struktural

Faktor Penyebab Dan Pemicu Futur Dan Insilakh

Faktor

Faktor penyebab

Faktor pemicu

Tarbiyah

a. lemahnya pengelolaan sarana tarbiyah

b. lemahnya tarbiyah dzatiyah

c. aktifitas tatsqif tidak lancar

d. tidak mau terlibat aktifitas pembinaan


Struktural

a. kader mengalami kelebihan tugas

b. komunikasi tidak terbangun dua arah

c. sibuk dalam urusan administrasi

d. aspirasi tidak terakomodir

a. mekanisme kontrol yang lemah

b. murobbi kurang menerima informasi perkembangan dakwah

c. terjebak dalam agenda permukaan

Kepemimpinan

a. para musyayikh jarang turun ke bawah

b. kualitas muwajih menurun

c. lemahnya qudwah dari jajaran qiyadiyin

a. kalangan masyayikh jarang hadir acara kader

b. kader lama tidak mendapat tugas dakwah

c. penokohan terhadap kader yang bermasalah

Iklim dakwah

a. terlalu dominan masalah politik

b. kering ruhiyah

c. sibuk pekerjaan diluar

d. kurangnya tantangan dakwah

a. murobbi tidak mampu memotivasi

b. aplikasi manhaj tarbiyah belum berjalan

c. komposisi anggota halaqoh yangtidak efektif

d. murobbi tidak tegas terhadap anggotanya

Pribadi kader

a. sikap senioritas

b. kecewa terhadap interaksi dengan ikhwah

c. tidak siap bermasyarakat

d. lemahnya jalinan ukhuwah

a. tidak menjalankan sanksi

b. kurang dewasa menghadapi masalah

c. sibuk di lembaga/wajihah

d. lemahnya budaya tausiyah

Keluarga

a. lemahnya dukungan suami terhadap istri

b. istri terpengaruh suami yang futur

c. istri/suami belum tarbiyah

d. sibuk urusan rumah tangga


Lingkungan

a. kondisi ma’isyah yang sulit

b. pengaruh keluarga besar

c. pengaruh lingkungan pekerjaan


Peta Gagasan Solusi Gejala Futur Dan Insilakh

Aspek

Rincian gagasan solusi

Struktural

Ø membentuk lembaga khusus yang menangani masalah pribadi kader

Ø penerapan konsep analisa jabatan untuk pos-pos organisasi

Ø memberikan perhatian kepada kader secara utuh

Ø penguatan fungsi kontrol dan bimbingan

Kepemimpinan

Ø penyadaran umum di semua jajaran qiyadah akan gejala futur

Ø meningkatkan peranan tokoh senior di tiap daerah

Ø up-grading kemampuan kerja mas’ulin

Ø pewarisan nilai fikrah dan manhaj kesemua kader initi dakwah

Tarbiyah

Ø pemberian materi life skill

Ø proses tarbiyah perlu pengokohan sisi hubungan dengan Allah

Ø penguatan program tarbiyah dzatiyah

Ø melengkapi sarana dan media tarbiyah

Iklim dakwah

Ø mekanisme silaturahim diperkuat

Ø optimalisasi pendayagunaan akhwat

Ø ketegasan dan kejelasan penerapan hukum

Personil

Ø penyeimbangan jumlah kader antara daerah padat dan minim

Ø perlu program yang merangsang kader dinamis dan kreatif

Rabu, 14 Mei 2008

IKAN, LARON DAN SEMUT


Kutipan dari sebuah nasyid

Aku bertanya:
Pada semua ikan dikolam
Tidakkah kau bosan
Di tempat sesempit itu?
Dan ikan pun menjawab:
Tiada bosan
Walau berada ditempat sekecil ini
Karna aku disini bersama Tuhanku

Dan aku pun bertanya:
Pada laron yang beterbangan
Yang hidup hanya
semalam?
Dan ia pun menjawab:
Tiada tersia
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam aku hidup
ku sebut Tuhanku

Dan aku pun bertanya:
Pada semut-semut di sarangnya
Tidakkah kau rasa lelah
bekerja?
Dan ia pun menjawab:
Tiada lelah
Walau spanjang hidup aku terus bekerja
Karna setiap saat dalam bekerja
Bersama Tuhanku

Tanya pada diriku:
Bisakah hidup tanpa Tuhanku??
Sekeras apa kerja tanpa Tuhanku??

Sabtu, 03 Mei 2008

Cerita tentang kita

Izinkan untuk memulai tausiyah ini tidak dengan mengutip ayat-ayat Al Quran
Bukan karena tak perlu atau tak ada referensi yang tepat untuk tema ini,
justru ayat-ayat al quran lebih banyak dan paling alami untuk manusia
Tapi kondisi sekarang berbeda…
Hati kita telah sering meng’iya’kan: ”Bener nian arti surat Al Quran itu, sering aku membacanya tiap sholat, tapi sering juga aku melupakannya.”
Lupa dengan sengaja atau memang kita telah bosan? Astaghfirullah

Sebagai refreshing, dan insyaAllah lebih mudah disimpan dalam long term memory
Lebih mudah diresapi bila lagu ini terdengar mengalun
Walaupun bukan lagu Islami, bisa saja dibuat menjadi Islami

Sebait syair dari Peterpan, Semua Tentang kita Refferennya kurang lebih seperti ini:
Ada cerita tentang aku dan Dia dan kita
bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita bersama
Saat kita tertawa

Yang pasti teman-teman lebih tahu dan hapal lagunya
Ada cerita tentang aku, Dia dan kita saat dulu kala

Ya... cerita tentang kita, manusia,
yang akan ku singkat mulai saat bersekolah 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan sebentar lagi 6 tahun PT.
19 tahun kita belajar formal, 6 jam sehari kita duduk di bangku sekolah
Waktu yang cukup lama sehingga sekolah telah menjadi rumah kedua kita
Tapi seiring waktu itu juga, keluar masuk kita sekolah terasa datang dan pergi begitu saja.
Tak ada manfaat yang kita ambil dan kita berikan kepada semua penghuni sekolah...

Dan untuk kedua kalinya ku potong cerita tentang kita ini dimulai saat sekolah berganti kuliah
6 tahun yang lalu, Dengan senyum kita memasuki gerbang Fakultas Kedokteran di bumi Sriwijaya.
Disambut senyuman lain yang begitu hangat dari kakak-kakak kita yang tenyata aktif di Mushollah.
Disambut senyuman lain yang selanjutnya kita sebut sebagai teman, bahkan saudara jika perlu, ketika kita dikumpulkan bersama dalam satu lingkaran. Bersama saat dulu kala.. tertawa kita bersama

Memang... tidak sulit untuk bertarung mencari teman dibanding bertarung melawan diktat kuliah dulu.
Teman selalu ada di kanan dan kiri.
Di depan dan belakang kita.

Kawan di kanan dan kiri terutama saat duduk ‘melingkar’,
dikanan dan kiri saat belajar dengan ruang kelas yang seolah-olah ada hijabnya -cowok di kanan, cewek di kiri-,
teman disaat berbagi diktat, mengkopi bahan untuk mid besok harinya, hal konyol yang mungkin hanya ditemui di kampus ini

Sahabat jua ada di depan dan belakang saat sibuk berorganisasi, rapat ini itu
ada yang selalu mendorong semangat kita dari belakang
ada yang terus memandu jalan panjang ini dari depan
tak ada yang marah disuruh kolar-kilir bandara – Madang untuk jemput pembicara
tak ada yang kecewa pulsanya habis untuk ngingeti rapat, rapat dan rapat.

Ada sepenggal cerita tentang masa yang indah

Tiga tahun sudah, bersama kita tinggalkan tanah Layo...
Tapi, Profesi mahasiswa masih tetap ada.

Kampus FK masih ditempati
Walau sekarang kampus itu berupa kamar-kamar yang berisi 6 bed yang masing-masing ditiduri oleh:
- kakek tua dengan iga yang terinspeksi jelas. Ia tak henti-hentinya batuk
- ibu yang sedang menyusui bayinya, setelah berjuang payah menantang maut
- bapak yang lumpuh separuh badannya, bicaranya pun tak dapat dimengerti
- satu bed dimana berbaring pemuda yang berlumur darah di punggungnya, laserasi lebar hampir memutuskan lengannya
- dan bed kecil dimana ada balita dengan botol infus..., entah botol infus yang keberapa sudah ia habiskan untuk mengembalikan viskositas darahnya
- serta sebujur tubuh tak bernama dan tak bernyawa, rela dibolak-balik bahkan dibedah tanpa anestesi.

Di kampus ini pun kita tinggal menghitung bulan... 140 hari lagi, tepatnya!
Setelah itu... Kuncir toga bergeser dari kiri ke kanan—tanda perpisahan dari bangku sekolah yang kelima kalinya.
Masihkah akan sama dengan perpisahan seperti SMA dulu yang memang penuh gita cinta.
Tapi tanpa manfaat yang kita ambil dan yang kita tinggalkan untuk teman-teman kita, khususnya.

Gajah saja bila mati akan meninggalkan gading, bagaimana dengan kita...
Nikmatilah detik-detik terakhir ini dengan saling membantu... saling tausiyah... lebih meningkatkan kualitas bertemu... bukan sekadar bercanda, cerita seputar pasien dll.

Memang sudah fitrahnya setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan
Namun, pertemuan yang direncanakan Sang Khalik ini banyak memberikan cerita indah. Seandainya kita menyadari perpisahan itu dari sekarang
Pastinya ’kan ada persiapan.
Agar saling memberi manfaat

Dalam itu semua... ada perpisahan yang lebih besar adanya
Berpisah dari dunia ini... yang pasti persiapannya lebih berat lagi
Dan adakah cerita tentang kita ini, yang sedang kita ingat,
yang sedikit ku kutip dari catatan Sang Khalik ini akan berlanjut di akherat
Untuk tetap menjadi teman di surga kelak. insyaAllah

Ssssst… Jangan Ada Kusta diantara Kita

Oleh: Budi Santoso, S.Ked

Seorang pemuda berusia 30 tahun ‘berlari’ di koridor suatu bangsal Rumah Sakit Kundur dr. Rivai Abdullah Palembang. Ia ‘berlari’ diatas kursi rodanya setelah selesai menjalani rutinitas pagi, necrotomi dan pembersihan borok di telapak kaki kanannya. Diatas kursi roda, karena adanya deformitas (kelainan bentuk, red) pada jari-jari kakinya. Borok, karena hilangnya sensasi rasa pada kulit kakinya. Penyakit apa yang sebenarnya terjadi??.

Lepra, Morbus Hansen (MH) atau yang biasa dikenal dengan kusta. Nama penyakit yang telah disebutkan dalam Al Qur’an ini, masih banyak diderita di Indonesia, 1,57 per 10.000 penduduk. Kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang terutama menyerang saraf tepi, lalu kulit dan organ tubuh lain kecuali saraf pusat. Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain melalui pernafasan atau kontak kulit yang lama. Jika pun telah ada kuman lepra pada tubuh seseorang, tidak berarti langsung timbul gejala-gejala penyakit kusta, karena banyak faktor yang akan mempengaruhi timbulnya penyakit tersebut. Patogenitas kuman, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan serta faktor genetik perlu dipertimbangkan.

Bagaimana sih, gejala penyakit kusta itu?

Ada tiga tanda utama penyakit kusta. Pertama, adanya kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa. Kedua, penebalan saraf tepi yang juga disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa, kelemahan/kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta pertumbuhan rambut terganggu. Ketiga, pada pemeriksaan kerokan kulit didapatkan kuman M. leprae.

Terus… bila dijumpai tanda-tanda tersebut, apa yang harus dilakukan?

Segera konsultasikan dengan dokter atau datanglah ke puskesmas terdekat. Mengapa? Karena, semakin cepat didiagnosis suatu kusta, makin sedikit kemungkinan mengalami kecacatan seperti halnya pemuda 30 tahun diatas. Jika memang benar penyakit tersebut adalah kusta, maka akan diberi paket obat dalam kemasan blister yang harus dimakan sampai habis dan tetap terus kontrol ke puskesmas atau dokter. Rifampisin, DDS (diaminodifenil sulfon), Lampren sebagai Multi Drug Treatment (MDT) merupakan obat-obat untuk penyakit kusta yang diminum rutin selama 12 sampai 18 bulan. Insyaallah sembuh!

Lantas bagaimana nasib si pemuda diatas kursi rodanya tadi?

Ia masih dapat berlari, walau tak sekencang dahulu. Kedua kakinya masih tegak berdiri di bumi Allah, walau tak sekuat dahulu. Dan ia masih bersyukur kakinya masih ada, walau jemarinya saling berdekatan tak seperti dahulu.

Rehabilitasi, terapi tambahan yang mesti dijalani agar otot-ototnya tidak lemah, ditambah kekaryaan yang dapat menambah semangat hidup, agar diterima masyarakat tentunya.

Dengan borok dikakinya yang mungkin sukar sembuh. Lakukan perawatan luka. Setiap hari, luka yang menganga dibalut agar tetap bersih dan terhindar dari benturan. Yang paling penting, hindari penyebab luka. Karena kulit kaki yang mati rasa tidak akan tahu kalau duri ikan telah bersarang didalamnya seharian. Gunakan alas kaki yang cocok dengan bagian dalam yang lunak dan bagian luar/sol yang keras agar tidak mudah ditembus.

Dan. Yang tidak kalah penting… berdoa kepada Sang pemilik jiwa dan raga ini. Dialah Yang memberi penyakit dan Yang menyembuhkannya...

Selanjutnya, jangan ada kusta diantara kita lagi...

Jumat, 02 Mei 2008

KULIAH

2 Mei 2008 (ditulis untukmu guru)

Dosen, ditingkat awal

Residen, saat belajar melayani pasien

Konsulen, saat menganalisis setiap keluhan, tanda dan gejala pasien.

Aku...

Datang untuk tetap ’memakan bangku’, tapi kali ini bangku kuliah

Duduk di ruang kelas yang tersusun bertingkat

Diam demi mendengar materi dari sang guru yang berdiri didepan forum

Ya... 3D yang tak lepas dari seorang siswa-walau telah berubah menjadi maha.

Dimulai dari AGAMA, dengan bermalam (mabit) di masjid untuk menempa iman,

KEWIRAAN, demi tumpah darah Indonesia

PANCASILA, agar moral generasi muda tak tergoyah

ILMU SOSIAL DASAR, karena alaminya kita butuh orang lain dan orang lain butuh kita,

Dosen yang cukup ’senior’ untuk menuturkan satu-persatu bahasan dengan ikhlasnya.

Dilanjutkan BIOLOGI, KIMIA dan FISIKA MEDIK

yang perlahan menyentuh sisi-sisi tubuh manusia, yang selanjutnya akan disebut sebagai pasien.

ANATOMI, FISIOLOGI, PATOLOGI akhirnya tak hanya menyentuh, tapi merasuki setiap nafas-nafas kuliah kami

HISTOLOGI, BIOKIMIA, MIKROBIOLOGI, PARASITOLOGI, FARMAKOLOGI, FARMASI DAN GIZI pun ambil bagian dalam makanan yang kami cerna

Masih perlu ETIKA, FILSAFAT, METODOLOGI dan PERILAKU untuk tambahan energi dalam berjuang nanti...

Semua ilmu yang kami serap itu datang dari sang pahlawan tanpa tanda jasa.

Terlepas dari keformalitasan pendidikan kedokteran

Ada guru lain yang tidak mengajarkan dengan tulisan

Tapi...

dari bahasa agung residen dan konsulen PENYAKIT DALAM

Ketangkasan tangan residen dan konsulen BEDAH

Pimpinan mulia residen dan konsulen OBSTETRI-GINEKOLOGI

Senyuman mungil residen dan konsulen ANAK

Tatapan hangat residen dan konsulen MATA

Sentuhan lembut residen dan konsulen KULIT DAN KELAMIN

Pendengaran tajam residen dan konsulen THT

Monitoring ketat residen dan konsulen ANESTESI

Kecermatan fikir residen dan konsulen NEUROLOGI

Pertolongan tulus residen dan konsulen REHABILITASI MEDIK

Tawa cemerlang residen dan konsulen GIGI DAN MULUT

Keluhuran budi residen dan konsulen JIWA

Ketangguhan raga residen dan konsulen RADIOLOGI

Keikhlasan diam residen dan konsulen FORENSIK MEDIK

Kebersamaan indah konsulen KESEHATAN MASYARAKAT

Dari ku: Terima kasih guruku...

Selasa, 29 April 2008

Pisang selain enak untuk dimakan,buah khas tropik ini memiliki manfaat untuk kesehatan. Tengok beberapa manfaat dibawah ini

Mengobati Maag
Daging buah pisang dapat melapisi dinding-dinding lambung dan usus sehingga berfungsi menjadi lapisan anti radang. Dalam The Food Pharmacy oleh Jean Carper, disebutkan pisang adalah makanan mujarab bagi penderita maag. Kandungan pektin yang tinggi dalam pisang dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung

Mengobati Tekanan Darah
Bagi penderita tekanan darah tinggi, pisang baik untuk dikonsumsi. Sebab pisang mengandung potisium tinggi yang berguna bagi orang yang harus melakukan diet rendah garam.

Menyeimbangkan Fungsi Jantung
Kalium pada pisang berfungsi menjaga keseimbangan air tubuh, kenormalan tekanan darah, fungsi jantung dan kerja otot.

Mengurangi Tingkat Depresi
Protein trypotophan, sejenis protein yang dapat diubah oleh tubuh mejadi serotonin yang dimiliki oleh pisang, mampu membuat orang menjadi lebih santai dan bahagia. Posatium dalam pisang mampu membuat detak jantung lebih stabil sehingga oksigen yang dipasok ke otak tetap stabil.

Mengurangi Rasa Muall
Ibu hamil yang sering mual di pagi hari tak ada salahnya memakan pisang sebagai camilan. Kandungan gula alami yang tinggi bisa mempertahankan kadar gula dalam darah sehingga mengurangi rasa mual.