ASSALAMU 'ALAIKUM

Mulailah dengan bismillahi rohmani rohim

Sabtu, 03 Mei 2008

Cerita tentang kita

Izinkan untuk memulai tausiyah ini tidak dengan mengutip ayat-ayat Al Quran
Bukan karena tak perlu atau tak ada referensi yang tepat untuk tema ini,
justru ayat-ayat al quran lebih banyak dan paling alami untuk manusia
Tapi kondisi sekarang berbeda…
Hati kita telah sering meng’iya’kan: ”Bener nian arti surat Al Quran itu, sering aku membacanya tiap sholat, tapi sering juga aku melupakannya.”
Lupa dengan sengaja atau memang kita telah bosan? Astaghfirullah

Sebagai refreshing, dan insyaAllah lebih mudah disimpan dalam long term memory
Lebih mudah diresapi bila lagu ini terdengar mengalun
Walaupun bukan lagu Islami, bisa saja dibuat menjadi Islami

Sebait syair dari Peterpan, Semua Tentang kita Refferennya kurang lebih seperti ini:
Ada cerita tentang aku dan Dia dan kita
bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita bersama
Saat kita tertawa

Yang pasti teman-teman lebih tahu dan hapal lagunya
Ada cerita tentang aku, Dia dan kita saat dulu kala

Ya... cerita tentang kita, manusia,
yang akan ku singkat mulai saat bersekolah 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan sebentar lagi 6 tahun PT.
19 tahun kita belajar formal, 6 jam sehari kita duduk di bangku sekolah
Waktu yang cukup lama sehingga sekolah telah menjadi rumah kedua kita
Tapi seiring waktu itu juga, keluar masuk kita sekolah terasa datang dan pergi begitu saja.
Tak ada manfaat yang kita ambil dan kita berikan kepada semua penghuni sekolah...

Dan untuk kedua kalinya ku potong cerita tentang kita ini dimulai saat sekolah berganti kuliah
6 tahun yang lalu, Dengan senyum kita memasuki gerbang Fakultas Kedokteran di bumi Sriwijaya.
Disambut senyuman lain yang begitu hangat dari kakak-kakak kita yang tenyata aktif di Mushollah.
Disambut senyuman lain yang selanjutnya kita sebut sebagai teman, bahkan saudara jika perlu, ketika kita dikumpulkan bersama dalam satu lingkaran. Bersama saat dulu kala.. tertawa kita bersama

Memang... tidak sulit untuk bertarung mencari teman dibanding bertarung melawan diktat kuliah dulu.
Teman selalu ada di kanan dan kiri.
Di depan dan belakang kita.

Kawan di kanan dan kiri terutama saat duduk ‘melingkar’,
dikanan dan kiri saat belajar dengan ruang kelas yang seolah-olah ada hijabnya -cowok di kanan, cewek di kiri-,
teman disaat berbagi diktat, mengkopi bahan untuk mid besok harinya, hal konyol yang mungkin hanya ditemui di kampus ini

Sahabat jua ada di depan dan belakang saat sibuk berorganisasi, rapat ini itu
ada yang selalu mendorong semangat kita dari belakang
ada yang terus memandu jalan panjang ini dari depan
tak ada yang marah disuruh kolar-kilir bandara – Madang untuk jemput pembicara
tak ada yang kecewa pulsanya habis untuk ngingeti rapat, rapat dan rapat.

Ada sepenggal cerita tentang masa yang indah

Tiga tahun sudah, bersama kita tinggalkan tanah Layo...
Tapi, Profesi mahasiswa masih tetap ada.

Kampus FK masih ditempati
Walau sekarang kampus itu berupa kamar-kamar yang berisi 6 bed yang masing-masing ditiduri oleh:
- kakek tua dengan iga yang terinspeksi jelas. Ia tak henti-hentinya batuk
- ibu yang sedang menyusui bayinya, setelah berjuang payah menantang maut
- bapak yang lumpuh separuh badannya, bicaranya pun tak dapat dimengerti
- satu bed dimana berbaring pemuda yang berlumur darah di punggungnya, laserasi lebar hampir memutuskan lengannya
- dan bed kecil dimana ada balita dengan botol infus..., entah botol infus yang keberapa sudah ia habiskan untuk mengembalikan viskositas darahnya
- serta sebujur tubuh tak bernama dan tak bernyawa, rela dibolak-balik bahkan dibedah tanpa anestesi.

Di kampus ini pun kita tinggal menghitung bulan... 140 hari lagi, tepatnya!
Setelah itu... Kuncir toga bergeser dari kiri ke kanan—tanda perpisahan dari bangku sekolah yang kelima kalinya.
Masihkah akan sama dengan perpisahan seperti SMA dulu yang memang penuh gita cinta.
Tapi tanpa manfaat yang kita ambil dan yang kita tinggalkan untuk teman-teman kita, khususnya.

Gajah saja bila mati akan meninggalkan gading, bagaimana dengan kita...
Nikmatilah detik-detik terakhir ini dengan saling membantu... saling tausiyah... lebih meningkatkan kualitas bertemu... bukan sekadar bercanda, cerita seputar pasien dll.

Memang sudah fitrahnya setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan
Namun, pertemuan yang direncanakan Sang Khalik ini banyak memberikan cerita indah. Seandainya kita menyadari perpisahan itu dari sekarang
Pastinya ’kan ada persiapan.
Agar saling memberi manfaat

Dalam itu semua... ada perpisahan yang lebih besar adanya
Berpisah dari dunia ini... yang pasti persiapannya lebih berat lagi
Dan adakah cerita tentang kita ini, yang sedang kita ingat,
yang sedikit ku kutip dari catatan Sang Khalik ini akan berlanjut di akherat
Untuk tetap menjadi teman di surga kelak. insyaAllah

Tidak ada komentar: