Dengan berbagai karakter indah
Abu Bakar Ash Sidiq.
Benar. Membenarkan dan dibenarkan.
Mengapa? Karena teguh untuk yakin pada apa yang berasal dari sisi Allah dan RasulNya. Maka keyakinan ini menjadi sesuatu yang sangat besar.
“Andaikan iman seluruh manusia ditimbang pada suatu dacing dan iman Abu Bakar pada dacing lainnya, niscaya aman Abu Bakar lebih berat”, Subhanallah!
.
Umar Al Faruq
Sosok yang tak pernah menyembunyikan perasaannya. Jujur, blak-blakan, keras tak kenal takut.
“Bukankah kita berada di atas kebenaran? Bukankah mereka berada di atas kebathilan? Bukankah kalau kita mati, kita masuk surga sedang mereka masuk neraka?”
Maka bermulalah aksi-aksi besar kaum muslimin. Dakwah terang-terangan. Hijrah terang-terangan. Ia keras. Tapi ada saat dimana dialah menusia terlembut; saat memimpin.
.
Usman dzun Nuraini
Si pemalu berakhlak mulia.
Malu tak hanya pada manusia tapip lebih dari itu. Ia malu jika nikmat Allah tak ia nafkahkan dijalanNya. Ia malu, jika ia kenyang sementara penduduk Madinah ditimpa paceklik, maka 1000 unta penuh muatan ia bagikan gratis. Ia malu, jika ia minum air sejuk sementara penduduk Madinah meminum air bacin.
Maka dibelinyalah sumur Raumah, lalu ia wakafkan.
.
Ali yang ceria
Ceria mengajarinya keberanian untuk tidur menggantikan Rasulullah di saat terror pembunuhan mengepung kediaman beliau yang kecil. Ceria mengajarinya berlari-lari menyusuri padang pasir sejauh 400 km untuk hijrah seorang diri dalam kejaran musuh.
Bagaimana ya dengan sahabat-sahabat ku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar